Para orangtua sebaiknya harus lebih berhati-hati lagi dalam memilih dan memberikan mainan untuk anak. Pasalnya, Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) baru-baru ini menemukan banyak mainan edukasi yang beredar di pasaran mengandung bahan berbahaya.
Pada bulan Maret 2011, YLKI bersama Departemen Kimia FMIPA-Universitas Indonesia melakukan pengujian terhadap beberapa jenis mainan edukasi yang dijual di beberapa tempat, seperti pasar mainan, ITC, dan mal atau pusat perbelanjaan di lima wilayah DKI Jakarta.
Pada bulan Maret 2011, YLKI bersama Departemen Kimia FMIPA-Universitas Indonesia melakukan pengujian terhadap beberapa jenis mainan edukasi yang dijual di beberapa tempat, seperti pasar mainan, ITC, dan mal atau pusat perbelanjaan di lima wilayah DKI Jakarta.
Beberapa tempat yang menjadi lokasi pengambilan sampel adalah mal-mal besar, seperti ITC Kuningan, Ciputra Mall, ITC Cempaka Mas, Pejaten Village, dan Senayan City. Namun ada juga yang diambil dari pasar mainan terkemuka, seperti Pasar Gombrong.
Dari hasil pengujian staf peneliti YLKI ditemukan bahwa banyak produk mainan edukasi yang mengandung zat kimia berbahaya bagi kesehatan.
"Sebut saja timbal (Pb), merkuri (Hg), kadmium (Cd), dan kromim (Cr). Selain kandungan zat-zat kimia ini, tampilan fisik mainan edukasi juga tidak aman untuk anak-anak. Cat yang mudah terkelupas, bau dan warna yang sangat mencolok, serta kurangnya informasi yang jelas dalam kemasan mainan edukasi ini," kata Noor Jehan, staf peneliti dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Rabu (25/1/2012) di kantornya.
Noor menambahkan bahwa yang YLKI lakukan saat ini hanyalah sebagian kecil dari mainan yang sering anak-anak gunakan. Menurutnya, masih banyak mainan jenis lain yang mungkin mengandung bahan-bahan kimia berbahaya, seperti krayon dan lilin.
Sementara itu, Sunardi, MSi, Kepala Laboratorium Afiliasi Departemen Kimia FMIPA-Universitas Indonesia, mengatakan, kandungan logam berat dalam cat yang terkandung pada mainan anak-anak biasanya digunakan dalam pewarna dan aditif. "Mayoritas mainan edukasi ini mengandung logam Pb, Hg, Cr, dan Cd, dengan nilai bervariasi," katanya.
Berikut ini adalah dampak berbahaya dari kontaminasi logam berat terhadap kesehatan anak, seperti dipaparkan oleh Sunardi:
Timbal (Pb)
- Menyebabkan gelisah, lemas, dan depresi, merusak sistem pencernaan, rasa mual, sakit perut disertai diare.
- Merusak sistem saraf pusat sehingga mati rasa dan vetigo. Gejala yang berat mencakup paralis beberapa kelompok otot sehingga menyebabkan pergelangan tangan dan kaki terkulai, kemudian akan diikuti dengan kejang-kejang dan koma.
Merkuri (Hg)
- Menyebabkan kerusakan keseimbangan, tuli dan gangguan lainnya, bronkitis, paru-paru rusak, dan menyebabkan gagal ginjal.
Krom (Cr)
- Menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati dan ginjal. Jika kontak dengan kulit menyebabkan iritasi, dan jika tertelan dapat menyebabkan sakit perut dan muntah.
Kadmium (Cd)
- Merusak pembuluh darah. Tekanan darah yang menjadi tinggi bisa menyebabkan terjadinya gagal jantung dan kerusakan ginjal.
Dari hasil pengujian staf peneliti YLKI ditemukan bahwa banyak produk mainan edukasi yang mengandung zat kimia berbahaya bagi kesehatan.
"Sebut saja timbal (Pb), merkuri (Hg), kadmium (Cd), dan kromim (Cr). Selain kandungan zat-zat kimia ini, tampilan fisik mainan edukasi juga tidak aman untuk anak-anak. Cat yang mudah terkelupas, bau dan warna yang sangat mencolok, serta kurangnya informasi yang jelas dalam kemasan mainan edukasi ini," kata Noor Jehan, staf peneliti dari Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia, Rabu (25/1/2012) di kantornya.
Noor menambahkan bahwa yang YLKI lakukan saat ini hanyalah sebagian kecil dari mainan yang sering anak-anak gunakan. Menurutnya, masih banyak mainan jenis lain yang mungkin mengandung bahan-bahan kimia berbahaya, seperti krayon dan lilin.
Sementara itu, Sunardi, MSi, Kepala Laboratorium Afiliasi Departemen Kimia FMIPA-Universitas Indonesia, mengatakan, kandungan logam berat dalam cat yang terkandung pada mainan anak-anak biasanya digunakan dalam pewarna dan aditif. "Mayoritas mainan edukasi ini mengandung logam Pb, Hg, Cr, dan Cd, dengan nilai bervariasi," katanya.
Berikut ini adalah dampak berbahaya dari kontaminasi logam berat terhadap kesehatan anak, seperti dipaparkan oleh Sunardi:
Timbal (Pb)
- Menyebabkan gelisah, lemas, dan depresi, merusak sistem pencernaan, rasa mual, sakit perut disertai diare.
- Merusak sistem saraf pusat sehingga mati rasa dan vetigo. Gejala yang berat mencakup paralis beberapa kelompok otot sehingga menyebabkan pergelangan tangan dan kaki terkulai, kemudian akan diikuti dengan kejang-kejang dan koma.
Merkuri (Hg)
- Menyebabkan kerusakan keseimbangan, tuli dan gangguan lainnya, bronkitis, paru-paru rusak, dan menyebabkan gagal ginjal.
Krom (Cr)
- Menyebabkan kanker paru-paru, kerusakan hati dan ginjal. Jika kontak dengan kulit menyebabkan iritasi, dan jika tertelan dapat menyebabkan sakit perut dan muntah.
Kadmium (Cd)
- Merusak pembuluh darah. Tekanan darah yang menjadi tinggi bisa menyebabkan terjadinya gagal jantung dan kerusakan ginjal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar