JAKARTA--MICOM: Kemajuan
ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) menuntut produk kreatif agar
bisa menyesuaikan dan bahkan berbasis pada perkembangan IPTEK tersebut.
Namun, kemunculan produk kreatif bergantung ide dan kreativitas sebagai
modal utama.
Hal ini dikemukakan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu saat makan malam dengan Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) di Jakarta, akhir pekan lalu. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara pertemuan puncak (International Summit) I-4 yang diselenggarakan pada 16-18 Desember 2010 di Jakarta.
"Mimpi kami, suatu saat bangsa Indonesia mampu menjadi inovator atau pencipta, bukan hanya sebagai pembuat. Kami percaya bahwa modal pembangunan dan ekonomi masa depan adalah ide dan kreativitas karena sumber daya alam yang kita miliki saat ini suatu saat bisa habis, tetapi ide dan kreativitas tidak akan pernah habis. Modal strategis inilah yang harus dikembangkan, jika Indonesia ingin menjadi bangsa yang maju," ujar Mari.
Menurutnya, ekonomi kreatif bisa bertumpu pada perkembangan IPTEK karena kreativitas dan bidang ilmu pengetahuan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
"Di samping itu, pemerintah saat ini sedang mendorong tumbuh kembang ekonomi kreatif, dan untuk itu diperlukan kontribusi ilmu pengetahuan. Perkumpulan I-4 yang terdiri atas peneliti di berbagai bidang merupakan kekuatan yang luar biasa, dan Indonesia bangga memiliki para peneliti yang memiliki kemampuan dan reputasi kelas dunia dimana banyak diantaranya yang mendapat penghargaan di dunia internasional," lanjut Mendag.
Mari mengungkapkan pemerintah bersama asosiasi industri dan dunia usaha ingin menjalin kemitraan yang lebih erat dengan para ilmuwan Indonesia yang tergabung dalam I-4.
"Salah satu sektor yang penting bagi kemajuan bangsa adalah penelitian dan rancangan (research and design, R&D). Sebagai ilmuwan, para anggota I-4 memiliki sumbangsih tinggi terhadap pengembagan R&D ini. Kementerian Perdagangan saat ini memiliki prioritas pada program ekonomi kreatif yang merupakan ekonomi yang berbasis kekayaan ide dan kreativitas. Menjalin kerja sama dengan para ilmuwan yang merupakan sumber ide dan kreativitas merupakan langkah yang strategis untuk mendorong lebih maju perkembangan ekonomi kreatif Indonesia," papar Mari.
Di samping itu, daya saing adalah komponen penting dalam berkompetisi di dunia internasional. Saat ini, daya saing Indonesia menurut World Economic Forum (WEF) berada di peringkat 44 dari 139 negara, membaik 10 peringkat dari tahun lalu.
Mendag Mari Pangestu menjelaskan dalam sambutannya bahwa kekuatan Indonesia terletak pada sumber daya manusianya atau biasa disebut dengan istilah demographic dividen.
"Lebih dari 50% penduduk Indonesia berumur kurang dari 29 tahun, dan kualitas pendidikan di Indonesia sudah meningkat, sehingga 20 tahun ke depan sumber daya manusia (SDM) Indonesia masih kompetitif. Diharapkan generasi di masa yang akan datang dapat menjadi ilmuwan-ilmuwan muda yang mampu berkarya dan berkreativitas dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia," kata Mari.
Saat ini Indonesia telah mengalami banyak kemajuan, khususnya di bidang ekonomi. Indonesia mampu keluar dari krisis ekonomi lebih baik dari negara lainnya. Indonesia juga termasuk dalam 10 negara yang menjadi tujuan paling menarik bagi para investor berdasarkan laporan UNCTAD. (*/OL-10)
Hal ini dikemukakan Menteri Perdagangan Mari Elka Pangestu saat makan malam dengan Ikatan Ilmuwan Indonesia Internasional (I-4) di Jakarta, akhir pekan lalu. Kegiatan ini merupakan rangkaian acara pertemuan puncak (International Summit) I-4 yang diselenggarakan pada 16-18 Desember 2010 di Jakarta.
"Mimpi kami, suatu saat bangsa Indonesia mampu menjadi inovator atau pencipta, bukan hanya sebagai pembuat. Kami percaya bahwa modal pembangunan dan ekonomi masa depan adalah ide dan kreativitas karena sumber daya alam yang kita miliki saat ini suatu saat bisa habis, tetapi ide dan kreativitas tidak akan pernah habis. Modal strategis inilah yang harus dikembangkan, jika Indonesia ingin menjadi bangsa yang maju," ujar Mari.
Menurutnya, ekonomi kreatif bisa bertumpu pada perkembangan IPTEK karena kreativitas dan bidang ilmu pengetahuan merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan satu sama lain.
"Di samping itu, pemerintah saat ini sedang mendorong tumbuh kembang ekonomi kreatif, dan untuk itu diperlukan kontribusi ilmu pengetahuan. Perkumpulan I-4 yang terdiri atas peneliti di berbagai bidang merupakan kekuatan yang luar biasa, dan Indonesia bangga memiliki para peneliti yang memiliki kemampuan dan reputasi kelas dunia dimana banyak diantaranya yang mendapat penghargaan di dunia internasional," lanjut Mendag.
Mari mengungkapkan pemerintah bersama asosiasi industri dan dunia usaha ingin menjalin kemitraan yang lebih erat dengan para ilmuwan Indonesia yang tergabung dalam I-4.
"Salah satu sektor yang penting bagi kemajuan bangsa adalah penelitian dan rancangan (research and design, R&D). Sebagai ilmuwan, para anggota I-4 memiliki sumbangsih tinggi terhadap pengembagan R&D ini. Kementerian Perdagangan saat ini memiliki prioritas pada program ekonomi kreatif yang merupakan ekonomi yang berbasis kekayaan ide dan kreativitas. Menjalin kerja sama dengan para ilmuwan yang merupakan sumber ide dan kreativitas merupakan langkah yang strategis untuk mendorong lebih maju perkembangan ekonomi kreatif Indonesia," papar Mari.
Di samping itu, daya saing adalah komponen penting dalam berkompetisi di dunia internasional. Saat ini, daya saing Indonesia menurut World Economic Forum (WEF) berada di peringkat 44 dari 139 negara, membaik 10 peringkat dari tahun lalu.
Mendag Mari Pangestu menjelaskan dalam sambutannya bahwa kekuatan Indonesia terletak pada sumber daya manusianya atau biasa disebut dengan istilah demographic dividen.
"Lebih dari 50% penduduk Indonesia berumur kurang dari 29 tahun, dan kualitas pendidikan di Indonesia sudah meningkat, sehingga 20 tahun ke depan sumber daya manusia (SDM) Indonesia masih kompetitif. Diharapkan generasi di masa yang akan datang dapat menjadi ilmuwan-ilmuwan muda yang mampu berkarya dan berkreativitas dalam meningkatkan kesejahteraan bangsa Indonesia," kata Mari.
Saat ini Indonesia telah mengalami banyak kemajuan, khususnya di bidang ekonomi. Indonesia mampu keluar dari krisis ekonomi lebih baik dari negara lainnya. Indonesia juga termasuk dalam 10 negara yang menjadi tujuan paling menarik bagi para investor berdasarkan laporan UNCTAD. (*/OL-10)
sumber : http://www.mediaindonesia.com/read/2010/12/12/189271/23/2/Indonesia-Bisa-Kembangkan-Ekonomi-Kreatif-Berbasis-IPTEK
Tidak ada komentar:
Posting Komentar