Rabu, 07 Desember 2011

Beberapa Mitos dan Kesalah-Pahaman Tentang HIV / Aids

Saya yakin banyak di antara masyarakat yang tidak mengerti sepenuhnya tentang penyakit HIV / Aids sehingga turut terpengaruh oleh beberapa kesalah-pahaman atau mitos menyangkut penyebaran HIV/Aids. Dalam berita akhir-akhir ini saya juga sempat membaca seorang anak yang tidak teinfeksi HIV harus ditolak pihak sekolah dan wali murid hanya karena bapaknya positif menderita HIV. Walaupun penyakit HIV/Aids ini adalah penyakit yang mematikan yang belum ada obatnya, perlu bagi kita untuk mengetahui informasinya dengan benar.
Di antara mitos, atau informasi yang salah tentang HIV/Aids adalah sebagai berikut :
  • HIV bisa tertular akibat berada dekat dengan penderita, bergaul, berjabat tangan, berpegangan, berpelukan, dsb.
Faktanya : HIV hanya bisa tertular melalui kontak dengan cairan tubuh seorang penderita positif HIV/Aids yang kemudian masuk ke tubuh orang normal, baik melalui darah, cairan kelamin ketika berhubungan seksual, dan ASI. Bergaul, menghirup udara di dekat penderita, berjabat tangan, berpegangan, berpelukan dengan penderita sama sekali tak akan membuat virus HIV bisa berpindah. Gigitan nyamuk yang pernah hinggap di penderita HIV pun juga tak akan membawa virus tersebut. Memakai alat makan bersama atau berbagi toilet dengan penderita juga tak akan membuat seseorang terinfeksi HIV/Aids. Beraktivitas bersama memakai alat-alat olahraga sehingga ada kemungkinan terkena keringat penderita juga tak akan membuat seseorang terkena HIV. Air mata pun juga tak akan memindahkan virus HIV.
  • Berciuman dengan penderita membuat seseorang terinfeksi HIV.
Faktanya : Belum ada kasus seseorang menderita HIV/Aids akibat berciuman. Berciuman biasa bukanlah termasuk hal yang dilarang dalam aturan petunjuk lembaga kesehatan dalam mencegah penyebaran HIV/Aids. Akan tetapi ada rekomendasi untuk tidak melakukan french kissing (berciuman dengan mulut terbuka) karena kemungkinan terekspos dengan darah dari bagian dalam mulut yang terluka.
  • Oral seks, anal seks aman, dan bebas dari resiko terinfeksi HIV/Aids
Faktanya : seseorang bisa terinfeksi HIV akibat oral seks (seks dengan mulut), apalagi dengan anal seks (seks melalui dubur) dengan seorang penderita HIV/Aids. Oral seks dengan kondom dianjurkan bagi orang-orang yang terlibat dalam aktivitas berisiko.
  • Seseorang terlihat sangat sehat sehingga tak mungkin ia adalah seorang penderita HIV.
Faktanya : seseorang bisa terinfeksi HIV tapi tetap sehat dan segar bugar hingga sampai belasan tahun, akan tetapi dalam masa itu ia tetap bisa menularkan HIV/Aids kepada orang lain melalui hubungan seksual, berbagi jarum suntik (termasuk untuk tato, dan alat yang melukai tubuh lain),  pemberian ASI, dsb. Satu-satunya cara untuk memastikan seseorang terinfeksi HIV adalah dengan tes darah.
  • Anak yang terlahir dari seorang ibu penderita HIV pasti juga terinfeksi HIV
Faktanya : seorang ibu yang positif HIV bisa memiliki bayi yang bebas dari HIV. Akan tetapi resiko tertularnya bayi dari ibu yang besar (sekitar 25%) bisa diturunkan menjadi hanya sekitar 2% jika ibu mendapat perawatan tepat dan pengobatan obat antiretroviral selama kehamilan sampai ketika melahirkan. Anak yang baru lahir juga bisa diberikan obat antiretroviral. Bedah cesar juga bisa menjadi pilihan ibu yang positif HIV ketika melahirkan anaknya.
  • Hidupku berakhir ketika terdeteksi HIV positif
Faktanya : seorang penderita HIV positif  bisa hidup normal sampai belasan tahun, dan ada yang tetap hidup hingga sekitar 20 puluh tahun. Ini terkait dengan program perawatan yang ia terima antara lain melalui terapi obat antiretroviral yang lebih dini, pola hidup sehat, dan pengobatan tepat terhadap penyakit lain yang muncul.
  • Penderita yang sedang menjalani terapi dengan obat anti retroviral tak bisa menularkan HIV ke orang lain.
Faktanya : obat anti retroviral hanya akan menurunkan jumlah virus di dalam tubuh penderita sampai ke level yang susah untuk dideteksi (akibatnya bisa hidup sehat lebih lama), akan tetapi ia masih bisa menularkan virus HIV kepada orang lain.
  • Tes HIV tak ada gunanya.
Faktanya : dengan melakukan tes darah untuk memastikan seseorang yang berisiko terkena HIV atau tidak, ia akan bisa mendapatkan perawatan dini dan hidup lebih lama jika terbukti positif HIV. Ia pun bisa terhindar dari menularkan penyakitnya kepada orang lain, apalagi pada orang-orang yang dicintai seperti pasangan hidup dan anak, dengan mengetahui metode-metode pencegahan yang tepat.
Informasi tentang beberapa mitos dan kesalah-pahaman tentang HIV/Aids di atas diambil dari berbagai sumber terpercaya, dan juga merupakan pelengkap dari tulisan sebelumnya “Beberapa Mitos Seks Terkait Penyakit Infeksi Menular Seksual”.

7 Makanan yang Harus Dihindari Menurut Para Ahli

Jakarta, Bahan makanan yang sehat dapat berarti bahan makanan yang tumbu, dan dijual dengan pengolahan dan bahan kimia yang minimal. Memilih bahan makanan organik lebih baik daripada bahan makanan yang banyak melibatkan bahan kimia saat pengolahannya.

Selain bersih dari bahan kimia, pengolahan makanan sebaiknya juga terjaga kebersihannya dari kontaminasi berbagai bakteri. Namun dalam beberapa kasus, metode pengolahan bahan makanan oleh produsen saat ini tidak cukup bersih. Hasilnya adalah gangguan bagi kesehatan kita, lingkungan, atau keduanya.

Maka perlu kita liat saran dari beberapa ahli mengenai makanan yang sebaiknya tidak kita konsumsi seperti dikutip dari FoxNewsHealth, Rabu (7/12/2011) antara lain:

1. Ahli endokrinologi menyarankan jangan mengonsumsi tomat kalengan
Lapisan resin kaleng mengandung bisphenol A (BPA). BPA merupakan sebuah estrogen sintetis yang telah dikaitkan dengan penyakit mulai dari masalah reproduksi, penyakit jantung, diabetes, dan obesitas. Keasaman dari tomat dapat menyebabkan BPA larut ke dalam makanan.

Hasil studi menunjukkan bahwa, tingginya kadar BPA dalam tubuh dapat menekan produksi sperma atau menyebabkan kerusakan kromosom pada telur hewan.

"Seseorang bisa mendapatkan 50 mcg BPA per liter dari tomat kalengan. Solusinya adalah pilihlah tomat dalam botol kaca," kata Vom Saal Fredrick, seorang endokrinologi dari University of Missouri.

2. Ahli peternakan menyarankan jangan mengonsumsi daging sapi yang makan jagung bukan rumput
Sapi berevolusi untuk makan rumput, bukan biji-bijian. Tetapi pakan ternak dan kedelai seringkali digunakan untuk menggemukkan agar hewan ternak lebih cepat untuk disembelih.

Dibandingkan dengan daging sapi yang makan jagung, daging sapi yang makan rumput memiliki kandungan yang lebih tinggi dari beta karoten, magnesium, vitamin E, omega 3, asam linoleat terkonjugasi (CLA), kalsium, dan potasium.

"Selain itu juga memiliki kandungan yang lebih rendah dari omega 6, dan lemak jenuh yang telah dikaitkan dengan penyakit jantung. Solusinya adalah dengan memilih daging sapi yang makan rumput," kata para peneliti dari Clemson University.

3. Ahli toksikologi menyarankan jangan mengonsumsi makanan yang dimasak dengan microwave
Menurut sebuah penelitian baru dari UCLA, bahan kimia, termasuk asam perfluorooctanoic (PFOA), adalah bagian dari sebuah kelas senyawa yang dapat dikaitkan dengan ketidaksuburan pada manusia. Dalam pengujian hewan, zat kimia tersebut dapat menyebabkan kanker hati, testis, dan pankreas.

Hasil studi menunjukkan bahwa, microwave menyebabkan bahan kimia untuk menguap dan bermigrasi ke dalam makanan. Bahan kimia tersebut dapat tinggal dan terakumulasi di tubuh selama bertahun-tahun.

"Solusinya adalah jangan terlalu memasak makanan menggunakan microwave, meskipun cara tersebut memang sangat praktis.," kata Olga Naidenko, seorang ilmuwan senior untuk Environmental Working Group.

4. Ahli pertanian menyarankan jangan mengonsumsi bahan makanan yang bukan organik
Akar sayuran dapat menyerap herbisida, pestisida, dan fungisida dari tanah. Solusinya adalah pilihlah buah dan sayuran organik.

5. Ahli perikanan menyaranakan untuk tidak makan ikan hasil budidaya
Jangan memakan ikan hasil budidaya karena biasanya ikan-ikan tersebut memakan makanan yang tidak sehat bahkan memakan sampah. Akibatnya, ikan-ikan tersebut lebih rendah vitamin D dan lebih tinggi kontaminan, termasuk karsinogen, PCB, brominated flame retardants, dan pestisida seperti dioxin dan DDT.

Ikan yang paling terkontaminasi berasal dari Eropa Utara. DDT telah dikaitkan dengan risiko diabetes dan obesitas. Tetapi beberapa ahli gizi percaya bahwa manfaat dari omega 3 lebih besar daripada risiko bagi kesehatan dari ikan-ikan tersebut.

Ada juga kekhawatiran mengenai tingginya tingkat antibiotik dan pestisida yang digunakan pada ikan-ikan tersebut.

"Solusinya adalah sebaiknya memilih ikan yang ditangkap dari laut atau danau, bukan dari hasil budidaya," Dr. David Carpenter, direktur Institut Kesehatan dan Lingkungan di University at Albany.

6. Peneliti kanker menyarankan untuk tidak mengonsumsi susu yang diproduksi dengan hormon buatan
Produsen susu memperlakukan sapi dengan hormon pertumbuhan sapi rekombinan (rBGH atau rBST) untuk meningkatkan produksi susu. Tetapi rBGH juga meningkatkan infeksi dalam susu. Hal tersebut juga mengarah pada tingkat yang lebih tinggi dari hormon yang disebut insulin-like growth dalam susu.

"Pada orang dengan kadar tinggi dari IGF-1 dapat menyebabkan kanker payudara, prostat, dan usus besar. Solusinya adalah dengan memilih susu kemasan dengan label untuk rBGH-free, rBST-free, diproduksi tanpa hormon buatan, atau susu organik," kata Rick North direktur dari Campaign for Safe Food, Oregon Physicians for Social Responsibility dan CEO dari Oregon division of the American Cancer Society.

7. Peneliti makanan organik menyarankan untuk tidak makan Apel yang disemprot dengan pestisida
Apel adalah individu yang dicangkokkan atau diturunkan dari satu pohon. Sehingga setiap varietas mempertahankan rasa yang khas. Dengan demikian, apel tidak mengembangkan resistensi terhadap hama.

"Paparan pestisida dapat berbahaya bagi kesehatan, yaitu berperan dalam perkembangan beberapa kanker dan penyakit Parkinson," kata Mark Kastel seorang peneliti mengenai makanan organik.

Adelia Ratnadita - detikHealth

Tanda-tanda Orang Harus Pakai Kacamata

Jakarta, Mata memegang peranan penting dalam hidup manusia karena 83 persen informasi yang didapatkan seseorang setiap harinya berasal dari mata. Tapi seiring usia atau perilaku yang buruk terhadap mata kadang membuat kemampuan melihat jadi menurun. Untuk membantu penglihatan, kacamata jadi pilihannya.

Kacamata diperlukan untuk membantu seseorang agar bisa melihat lebih jelas dan terang. Tapi kapan seseorang tahu bahwa ia membutuhkan kacamata untuk melihat sekitarnya?

Gangguan penglihatan yang paling umum yang menandakan orang harus pakai kaca mata seperti dikutip dari Ortopadusa.com, Rabu (7/12/2011) adalah:


  1. Susah melihat benda baik dengan satu mata atau kedua mata
  2. Harus menyipitkan mata untuk melihat benda-benda pada jarak wajar yang seharusnya dapat dilihat dengan mata normal
  3. Sering mengeluh pandangan kabur atau berbayang ketika melihat dalam objek dalam jarak dekat atau jauh
  4. Sering mengeluh sakit kepala, kemerahan pada mata atau kelelahan pada mata terutama setelah membaca
  5. Membutuhkan jarak pandang dekat dengan objek agar terlihat lebih jelas
  6. Jalan sering kesandung, jatuh dan suka menabrak-nabrak karena tidak bisa fokus lihat objek.

Jika melihat gejala atau tanda-tanda tersebut sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar bisa diberikan resep kacamata yang sesuai dengan kondisi mata. Karena jika ukuran minus, plus atau silindrisnya tidak tepat, maka seseorang tidak bisa melihat dengan jelas objek yang dilihatnya.

Setelah diperiksa ke dokter biasanya akan terdeteksi apakah matanya rambut jauh, rambut dekat atau silinder. Kategori untuk ini adalah:

1. Rabun jauh (Myopia)
Kondisi ini terjadi jika seseorang tidak bisa melihat benda dalam jarak tertentu atau jauh, sehingga ia harus mendekatkan ke objek agar terlihat jelas. Orang dengan rabun jauh akan dibantu dengan kacamata minus.

2. Rabun dekat (Presbiopia)
Gangguan mata yang membuat seseorang tidak bisa melihat objek atau membaca dalam jarak dekat, karenanya ia akan menjauhkan objek agar terlihat jelas. Kondisi ini biasanya terjadi pada orang tua dan dimulai ketika usia 40an tahun. Orang dengan rabun dekat akan dibantu dengan kacamata plus.

3. Silinder (Astigmatisma)
Kondisi ini terjadi ketika lensa mata atau korena tidak simetris (berbentuk lonjong) sehingga sinar yang masuk ke mata tidak bertemu di satu titik retina. Hal ini biasanya dibantu dengan menggunakan kacamata lensa silinder.

Vera Farah Bararah - detikHealth

Cara Mengenali Perilaku Pembohong

 California, Ketika sedang berhadapan dengan seorang salesman, rekan baru atau pasangan kencan, orang dapat mengidentifikasi perilaku palsu lawan bicaranya. Karena ada beberapa tanda yang bisa dikenali dari orang yang berbohong.

Penelitian terbaru dari University of California, Berkeley menemukan seseorang hanya membutuhkan waktu 20 detik untuk mempercayai orang asing. Peneliti merekrut 24 pasangan dan meminta setiap orang untuk membicarakan saat-saat menyedihkan yang pernah dialami.

Sementara itu, kamera merekam reaksi pasangannya. Satu kelompok terpisah yang melihat rekaman video mampu mengenali kepura-puraan rasa iba pada salah satu pasangan hanya dalam waktu 20 detik.

Peneliti kemudian mengambil sampel DNA peserta penelitian dan menemukan bahwa sebanyak 60 persen dari peserta yang dianggap tidak tulus tidak memiliki reseptor gen genotipe GG yang berfungsi mengendalikan kasih sayang dan empati.

"Reseptor membantu mengatur tingkat oksitosin tubuh. Oksitosin telah dipelajari berkaitan dengan rasa percaya, empati, dan kemurahan hati," kata peneliti, Alexsandr Kogan, mahasiswa post-doktoral di University of Toronto.

Pada peserta penelitian yang dinilai paling dapat dipercaya, 90 persen di antaranya membawa gen genotipe GG. Tapi karena gen tersebut hanya terkait dengan persepsi ketulusan, bukan berarti seseorang dianggap tidak simpatik jika tidak memiliki gen ini.

Pengamat bisa membedakan mana individu yang tulus karena ada perilaku tertentu yang ditemukan berhubungan dengan sinyal kepercayaan dan sikap memberi dukungan.

"Ketika sedang berhadapan dengan seorang salesman, rekan baru, atau pasangan kencan buta, orang dapat mengidentifikasi perilaku palsu jika tahu apa yang harus dicari," kata Marc Salem, psikolog seperti dilansir FoxNews.com, Rabu (7/12/2011).
Tanda-tanda yang dapat dicari dari pembohong antara lain:

1. Perilaku yang tidak konsisten
"Jika biasanya seseorang sangat diam namun tiba-tiba menjadi sangat bersemangat atau sebaliknya, perubahan tersebut adalah pertanda yang jelas. Perubahan kebiasaan merupakan tanda pembohongan yang jelas," kata Salem.

Hal yang sama berlaku jika seseorang berbicara dengan lancar dan cepat, tapi tiba-tiba berbicara lebih hati-hati atau terpotong.

2. Tatapan yang tenang
"Ketika orang berpikir atau merenung, wajar jika ia memutuskan kontak mata dan melihat-lihat sekitarnya," jelas Salem. Jika pandangan seseorang terlalu konstan, baik ketika sedang mendengarkan atau tidak sadar mencoba untuk mendapatkan kepercayaan, itu adalah tanda-tanda ketidaktulusan.

3. Tidak cukup hanya mulut
"Batuk, sering membersihkan tenggorokan, atau isyarat lain untuk menutup mulut dapat menunjukkan bahwa seseorang sedang mencoba menyembunyikan sesuatu," kata Salem. Hal yang sama berlaku jika bahu turun atau tubuh berpose membungkuk.

Itu adalah pertanda hati-hati dan menunjukkan seseorang tidak membuka diri sepenuhnya.

4. Senyuman yang cepat
"Senyum yang tulus mengubah seluruh wajah seseorang. Matanya berbinar dan pipi serta alis terangkat bersama dengan terangkatnya sudut mulut," kata Salem. Senyum yang tulus juga membutuhkan waktu beberapa detik untuk memudar. Senyum palsu muncul dalam sekejap dan menghilang dengan cepat.

Putro Agus Harnowo - detikHealth

Tersenyumlah Dengan Penuh Ketulusan

Banyak orang yang tersenyum dengan hati terpaksa, karena mereka tidak pernah mau bersyukur atas nikmat yang telah mereka dapatkan di setiap aktifitas,,,,